Senin, 06 Mei 2013

Analisis Novel Kupu-Kupu Salju

Pendahuluan
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dalam naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel lebih panjang dan lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi keterbatasan struktual dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya, sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
            Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang secara harfiah berarti “sebuah barang baru yang kecil”, dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek dalam bentuk prosa. Dalam bahasa Latin kata novel berasal dari novellus yang diturunkan pula dari kata noveis yang berarti “baru”. Dikatakan baru karena dibandingkan dengan jenis-jenis lain, novel ini baru muncul kemudian.
            Dalam novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, alur cerita, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi amanat dan nilai-nilai religi, sosial, moral, politik, kebudayaan, ekonomi, pendidikan, sejarah, dan lain sebagainya. Amanat digolongkan ke dalam unsur ekstrinsik karena amanat adalah pesan-pesan yang muncul dari pikiran pembaca setelah membaca novel tersebut.
            Penelitian terhadap novel tujuannya untuk mengetahui seluk-beluk yang tersurat dalam novel dan mengungkapkan unsur-unsur novel didalamnya seperti yang telah diuraikan sebelumnya.
Alasan saya memilih Novel “Kupu Kupu Salju” adalah karena novel ini memiliki ide cerita yang sangat menarik dan mempunyai pesan moral maupun sosial yang bagus bagi pembacanya. Isi pesan dari novel ini mengajarkan kita untuk menghargai arti dari sebuah persahabatan. Persahabatan yang jujur dan terbuka, tanpa adanya penghianatan antara satu sama lain.

 SINOPSIS
Sembilan tahun yang lalu, Remy memberikan sebuah buku harian terkunci kepada Alice, dan berjanji akan memberikan kuncinya pada saat hari ulang tahun gadis itu. Namun Remy tak pernah muncul, dia hanya meninggalkan buku harian terkunci dan kenangan yang menyala di hati Alice.
Bertahun-tahun berlalu , kini Alice sudah beranjak dewasa. Alice sudah menginjak masa SMA dan kini dia bersekolah di San Cristoforo School. Alice bertemu dengan pangeran-pangeran di San Cristoforo School (SCS) yakni Juno, Mickey, Maxx, Nero, Xian. Sebelumnya Mickey pernah bertemu Alice di pesta pembukaan sebuah restoran yoghurt. Sedangkan Juno, cowok ini pernah menolongnya saat ia hampir saja tertabrak truk saat hari pertama masuk sekolah
Pertemuan itu masing-masing berkembang menjadi hubungan yang unik. Juno lebih suka menghindari Alice karena ia merasa ada sesuatu pada diri Alice yang membuatnya resah, sedangkan Mickey jatuh cinta kepada Alice, ia memperlakukan gadis itu bak ksatria terhadap seorang putri.
Konflik datang diawali dengan kecemburuan Seva, teman sekelas Alice yang dijodohkan dengan Juno. Rasa cemburu Seva yang berlebihan terhadap kedekatan Alice dengan Juno membuat Alice menjadi korban kemarahan Seva. Persahabatan Mickey dan Juno pun terancam rusak karena Mickey juga cemburu terhadap Juno yang semakin lama semakin terlihat dekat dengan Alice. Dengan memanfaatkan situasi ini, Kiev Wardjono yang merupakan musuh bebuyutan “Pangeran SCS” mencoba untuk mempengaruhi Mickey agar membenci Juno. Kiev menghasut Mickey untuk memberi pelajaran kepada Juno karena Juno dianggap telah mengkhianati persahabatan. Karena marah dan kesal, Mickey menyetujui rencana Kiev untuk membuat Juno babak belur. Setelah rencana itu dilaksanakan, Juno babak belur karena dihajar oleh Kiev. Namun karena merasa bersalah, Mickey berusaha menolong Juno dan mengantarkannya ke rumah sakit.
Beberapa hari kemudian akhirnya terjawab semua masalah ini, ternyata Alice tidak menaruh perasaan kepada Juno, ia hanya menganggap Juno itu sebagai sahabatnya dan ternyata selama ini sosok yang Remy yang dinanti Alice itu adalah Juno, ia mengalami hilang ingatan karena kecelakaan satu hari sebelum ulang tahun Alice. Sekarang Alice sudah menaruh hatinya kepada seorang pria yang tidak lain adalah Mickey sendiri.
Akhirnya Mickey dan Alice jadian[1], Mickey meminta maaf kepada juno karena kesalahpahamannya dan Juno pun memaafkannya. Persahabatan mereka pun kembali seperti dulu lagi.

ANALISIS
            Didalam buku yang berjudul “Kupu-Kupu Salju” karangan Felice Cahyadi ini, Mengangkat tema persahabatan. Alur didalam novel ini adalah campuran (maju mundur). Hal ini terlihat adanya flashback cerita, ketika pengarang menceritakan masa lalu Juno waktu kecil yang dulunya adalah Remy. Itu bisa dilihat pada hal 153 “Sampai suatu saat sehari menjelang ulang tahun Alice yang keenam, Remy menyerahkan buku harian pada Alice. Alice menerimanya dengan bingung karena buku itu terkunci dan Remy tidak memberikan kuncinya.”
            Tokoh-tokoh yang terdapat di novel ini adalah Alice sebagai tokoh utama, kemudian Juno, Mickey, Seva, Kiev, Maxx, Nero dan Xian.
            Alice berwatak manja, ceroboh dan cengeng, watak tersebut terbukti pada halaman 30 “Obet saja sudah mengakui Alice kadang kumat manjanya dan bisa jadi nyebelin. Selain itu Ia ceroboh dan cengeng.’’
            Juno berwatak cuek, baik. Terbukti pada halaman 81 ‘’Alice sendiri masih bertanya-tanya, mengapa Juno yang supercuek memutuskan untuk mengantarkannya malam ini?.”
            Mickey berwatak baik hati dan menyenangkan. Terbukti pada halaman 101 ketika alice berkata ‘’Dan Mickey… ia memang layak jadi pangeran lantaran sikapnya yang sangat menyenangkan dan baik hati.”
            Seva berwatak manja dan pencemburu. Terbukti pada halaman 68 ada pernyataan yang menyebutkan ‘’Sejak kecil Seva dimanja oleh keluarganya, berbeda dengan Juno’’
            Kiev berwatak pendendam, licik, jahat dan sombong. Terbukti pada halaman 157 ‘’Perkelahian itu adalah lanjutan perkelahian pertama mereka yang terjadi akibat Kiev mencari gara-gara ingin membuktikan dirinyalah penguasa sekolah.”
            Maxx berwatak lugu, polos dan juga genius. Terbukti pada halaman 22 ‘’Maxx cowok genius yang sudah dua kali loncat kelas.’’ Dan juga pada halaman 23 ‘’Hingga kini Maxx yang polos dan lugu belum mendapat izin dari orang tuanya sepasang dosen terkenal, untuk mengemudi sendiri ke sekolah.”
            Xian seorang yang pintar dan juga dia pandai menyanyi. Terbukti pada halaman 25  ‘’Namun di tengah kesibukannya sebagai penyanyi papan atas, prestasi akademiknya lumayan dan ia menjadi andalan sekaligus wakil ketua klub sepak bola sekolah.”
            Nero adalah seorang yang baik, setia kawan dan juga dia jago memasak. Itu terbukti pada halaman 25 ‘’…tak hanya itu, ia juga pakar memasak.’’
            Latar-latar tempat di novel ini banyak sekali misalnya di sekolah San Cristoforo School, pagi hari yang tenang (hal 13), di Mobil Juno, malam hari dengan udara yang sangat dingin (hal 81), di toko Go Yoghurt[2], kamis malam dengan suasana membosankan (hal 18), di mobil Mickey, sore hari yang agak mendung (hal 155), Rumah Xian, sore hari yang menyenangkan (hal 73), dan juga pabrik, malam hari dengan suasana yang mencekam dan menegangkan (hal166).
            Sudut pandang novel Kupu Kupu Salju yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini di buktikan dengan penggunaan kata ganti “Dia” pada tokoh utama. Untuk gaya bahasa, novel ini kebanyakan menggunakan gaya bahasa alusio yang mudah dipahami dan umum.
            Nilai-nilai sosial yang ada didalam novel ini menganjurkan kita agar saling tolong menolong, selalu berkata jujur, dan juga setia kawan. Amanat yang dapat saya ambil dari novel ini adalah persahabatan yang kuat itu terbukti dari tidak adanya rahasia antara satu sama lain.

Penutup
1. Kesimpulan Analisis
            Novel ‘’Kupu-Kupu Salju’’ ini bertemakan tentang sebuah persahabatan. Persahabatan yang terjalin antara Juno dan Mickey serta ketiga anggota pangeran San Cristiforo School lainnya. Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur campuran. Hal tersebut terlihat adanya flashback[3] yang diceritakan pengarang. Untuk penokohan, dalam novel ini banyak tokoh dan sifat/karakter yang berbeda-beda dan beranekaragam. Antara lain seperti Alice adalah cewek yang manja, ceroboh dan cengeng, Mickey adalah cowok yang baik hati dan menyenangkan, Juno berwatak cuek dan baik hati, Kiev berwatak pendendam, licik, jahat dan sombong, dll. Sudut pandang, novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga karena si pengarang menggunakan kata “Dia” dalam bercerita. Kemudian latar, novel ini banyak menggunakan latar yang berada di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Gaya bahasa yang digunakan pada novel ini menggunakan gaya bahasa Alusio. Novel Kupu Kupu Salju ini mempunyai amanat yang sangat bagus yaitu persahabatan yang kuat dan itu di buktikan dengan tidak adanya rahasia diantara satu sama lain.
2.  Kesan setelah membaca novel
            Kesan saya setelah membaca novel ini adalah kita harus menjunjung tinggi rasa persabahatan dan belajar untuk memahami orang lain. Bahasanya yang mudah dipahami membuat novel ini sangat menarik untuk dibaca.
3.  Pesan-pesan
            Kita harus bisa belajar memahami dan memaafkan orang lain, menjungjung tinggi persahabatan dan jangan mudah terhasut omongan orang lain.

Identitas Buku
1. Judul Buku              :  Kupu-Kupu Salju
2. Pengarang               :  Felice Cahyadi
3. Desain Cover          :  Dianing Ratri
4. Penerbit                  :  PT.Gramedia Pustaka Utama
5. Tahun Terbit           :  Desember 2010
6. Tebal Buku             :  248
7. Nomor ISBN         :  978-979-22-6322-0
Daftar Pustaka
Satrasia.blogspot.com
Cahyadi, Felice.2010.Kupu-kupu Salju.Jakarta : P.T.Elex Media Komputindo
Wikipedia.com
Google.com

Di buat oleh M.Hafiz Anshary
SMA NEGERI 1 Banjarmasin


[1] Pacaran
[2] Café khusus yoghurt
[3] Masa Lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar