Pendahuluan
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang
tertulis dalam naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Novel lebih panjang dan
lebih kompleks dari cerpen dan tidak dibatasi keterbatasan struktual dan
metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya, sebuah novel bercerita tentang
tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam sehari-hari, dengan menitik beratkan pada
sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang
secara harfiah berarti “sebuah barang baru yang kecil”, dan kemudian diartikan
sebagai “cerita pendek dalam bentuk prosa”. Dalam bahasa Latin kata novel berasal dari novellus yang
diturunkan pula dari kata noveis yang berarti “baru”. Dikatakan
baru karena dibandingkan dengan jenis-jenis lain, novel ini baru muncul
kemudian.
Dalam
novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema,
alur cerita, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa.
Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi amanat dan nilai-nilai religi, sosial,
moral, politik, kebudayaan, ekonomi, pendidikan, sejarah, dan lain sebagainya. Amanat
digolongkan ke dalam unsur ekstrinsik karena amanat adalah pesan-pesan yang
muncul dari pikiran pembaca setelah membaca novel tersebut.
Penelitian
terhadap novel tujuannya untuk mengetahui seluk-beluk yang tersurat dalam novel
dan mengungkapkan unsur-unsur novel didalamnya seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.
Alasan saya memilih
Novel “Kupu Kupu Salju” adalah karena novel ini memiliki ide cerita yang
sangat menarik dan mempunyai pesan moral maupun sosial yang bagus bagi
pembacanya. Isi pesan dari novel
ini mengajarkan kita untuk menghargai arti dari sebuah persahabatan.
Persahabatan yang jujur dan terbuka, tanpa adanya penghianatan antara satu sama
lain.
SINOPSIS
Sembilan tahun yang lalu, Remy
memberikan sebuah buku harian terkunci kepada Alice, dan berjanji akan
memberikan kuncinya pada saat hari ulang tahun gadis itu. Namun Remy tak pernah
muncul, dia hanya meninggalkan buku harian terkunci dan kenangan yang menyala
di hati Alice.
Bertahun-tahun berlalu , kini Alice
sudah beranjak dewasa. Alice sudah menginjak masa SMA dan kini dia bersekolah
di San Cristoforo School. Alice bertemu dengan pangeran-pangeran di San Cristoforo
School (SCS) yakni Juno, Mickey, Maxx, Nero, Xian. Sebelumnya Mickey pernah
bertemu Alice di pesta pembukaan sebuah restoran yoghurt. Sedangkan Juno, cowok
ini pernah menolongnya saat ia hampir saja tertabrak truk saat hari pertama
masuk sekolah
Pertemuan itu masing-masing berkembang
menjadi hubungan yang unik. Juno lebih suka menghindari Alice karena ia merasa
ada sesuatu pada diri Alice yang membuatnya resah, sedangkan Mickey jatuh cinta
kepada Alice, ia memperlakukan gadis itu bak ksatria terhadap seorang putri.
Konflik datang diawali dengan
kecemburuan Seva, teman sekelas Alice yang dijodohkan dengan Juno. Rasa cemburu
Seva yang berlebihan terhadap kedekatan Alice dengan Juno membuat Alice menjadi
korban kemarahan Seva. Persahabatan Mickey dan Juno pun terancam rusak karena
Mickey juga cemburu terhadap Juno yang semakin lama semakin terlihat dekat
dengan Alice. Dengan memanfaatkan situasi ini, Kiev Wardjono yang merupakan
musuh bebuyutan “Pangeran SCS” mencoba untuk mempengaruhi Mickey agar membenci
Juno. Kiev menghasut Mickey untuk memberi pelajaran kepada Juno karena Juno
dianggap telah mengkhianati persahabatan. Karena marah dan kesal, Mickey
menyetujui rencana Kiev untuk membuat Juno babak belur. Setelah rencana itu
dilaksanakan, Juno babak belur karena dihajar oleh Kiev. Namun karena merasa
bersalah, Mickey berusaha menolong Juno dan mengantarkannya ke rumah sakit.
Beberapa hari kemudian akhirnya
terjawab semua masalah ini, ternyata Alice tidak menaruh perasaan kepada Juno,
ia hanya menganggap Juno itu sebagai sahabatnya dan ternyata selama ini sosok
yang Remy yang dinanti Alice itu adalah Juno, ia mengalami hilang ingatan
karena kecelakaan satu hari sebelum ulang tahun Alice. Sekarang Alice sudah
menaruh hatinya kepada seorang pria yang tidak lain adalah Mickey sendiri.
Akhirnya Mickey dan Alice jadian[1],
Mickey meminta maaf kepada juno karena kesalahpahamannya dan Juno pun
memaafkannya. Persahabatan mereka pun kembali seperti dulu lagi.
ANALISIS
Didalam
buku yang berjudul “Kupu-Kupu Salju” karangan Felice Cahyadi ini, Mengangkat
tema persahabatan. Alur didalam novel ini adalah campuran (maju mundur). Hal ini terlihat adanya flashback cerita, ketika
pengarang menceritakan masa lalu Juno waktu kecil yang dulunya adalah Remy. Itu bisa dilihat pada hal 153 “Sampai suatu saat sehari menjelang ulang tahun Alice yang keenam, Remy
menyerahkan buku harian pada Alice. Alice menerimanya dengan bingung
karena buku itu terkunci dan Remy tidak memberikan kuncinya.”
Tokoh-tokoh yang terdapat di novel
ini adalah Alice sebagai tokoh utama, kemudian Juno, Mickey, Seva, Kiev, Maxx,
Nero dan Xian.
Alice berwatak manja, ceroboh dan
cengeng, watak tersebut terbukti pada halaman 30 “Obet saja sudah mengakui Alice kadang kumat manjanya dan bisa jadi
nyebelin. Selain itu Ia ceroboh dan cengeng.’’
Juno berwatak cuek, baik.
Terbukti pada halaman 81 ‘’Alice sendiri masih bertanya-tanya,
mengapa Juno yang supercuek memutuskan untuk mengantarkannya malam ini?.”
Mickey berwatak baik hati
dan menyenangkan. Terbukti pada halaman 101 ketika alice berkata ‘’Dan Mickey… ia
memang layak jadi pangeran lantaran sikapnya
yang sangat menyenangkan dan baik hati.”
Seva berwatak manja dan
pencemburu. Terbukti pada halaman 68 ada pernyataan yang menyebutkan ‘’Sejak
kecil Seva dimanja oleh keluarganya, berbeda dengan Juno’’
Kiev berwatak pendendam,
licik, jahat dan sombong. Terbukti pada halaman 157 ‘’Perkelahian itu
adalah lanjutan perkelahian pertama mereka yang terjadi
akibat Kiev mencari gara-gara ingin membuktikan dirinyalah penguasa
sekolah.”
Maxx berwatak lugu, polos dan juga
genius. Terbukti pada halaman 22 ‘’Maxx cowok
genius yang sudah dua kali loncat kelas.’’ Dan juga pada halaman 23 ‘’Hingga kini
Maxx yang polos dan lugu belum mendapat izin dari orang tuanya sepasang dosen
terkenal, untuk mengemudi sendiri ke sekolah.”
Xian seorang yang pintar
dan juga dia pandai menyanyi. Terbukti pada halaman 25 ‘’Namun di tengah
kesibukannya sebagai penyanyi papan atas, prestasi akademiknya lumayan dan ia
menjadi andalan sekaligus wakil ketua klub sepak bola sekolah.”
Nero adalah seorang yang baik, setia
kawan dan juga dia jago memasak. Itu terbukti pada halaman 25 ‘’…tak hanya itu,
ia juga pakar memasak.’’
Latar-latar tempat di novel ini
banyak sekali misalnya di sekolah San Cristoforo School, pagi hari yang tenang
(hal 13), di Mobil Juno, malam hari dengan udara yang sangat dingin (hal 81),
di toko Go Yoghurt[2],
kamis malam dengan suasana membosankan (hal 18), di mobil Mickey, sore hari
yang agak mendung (hal 155), Rumah Xian, sore hari yang menyenangkan (hal 73),
dan juga pabrik, malam hari dengan suasana yang mencekam dan menegangkan (hal166).
Sudut pandang novel Kupu
Kupu Salju yaitu menggunakan sudut pandang orang ketiga. Hal ini di buktikan
dengan penggunaan kata ganti “Dia” pada tokoh utama. Untuk gaya bahasa, novel
ini kebanyakan menggunakan gaya bahasa alusio yang mudah dipahami dan umum.
Nilai-nilai sosial yang
ada didalam novel ini menganjurkan kita agar saling tolong menolong, selalu
berkata jujur, dan juga setia kawan. Amanat yang dapat saya ambil dari novel
ini adalah persahabatan yang kuat itu terbukti dari tidak adanya rahasia antara
satu sama lain.
Penutup
1. Kesimpulan Analisis
Novel ‘’Kupu-Kupu Salju’’
ini bertemakan tentang sebuah persahabatan. Persahabatan yang terjalin antara
Juno dan Mickey serta ketiga anggota pangeran San Cristiforo School lainnya. Alur
yang digunakan pada novel ini adalah alur campuran. Hal tersebut terlihat
adanya flashback[3]
yang diceritakan pengarang. Untuk penokohan, dalam novel ini banyak tokoh dan
sifat/karakter yang berbeda-beda dan beranekaragam. Antara lain seperti Alice
adalah cewek yang manja, ceroboh dan cengeng, Mickey adalah cowok yang baik
hati dan menyenangkan, Juno berwatak cuek dan baik hati, Kiev berwatak pendendam,
licik, jahat dan sombong, dll. Sudut pandang, novel ini menggunakan sudut
pandang orang ketiga karena si pengarang menggunakan kata “Dia” dalam
bercerita. Kemudian latar, novel ini banyak menggunakan latar yang berada di
dalam ruangan maupun di luar ruangan. Gaya bahasa yang digunakan pada
novel ini menggunakan gaya bahasa Alusio. Novel Kupu Kupu Salju ini mempunyai
amanat yang sangat bagus yaitu persahabatan yang kuat dan itu di buktikan
dengan tidak adanya rahasia diantara satu sama lain.
2. Kesan setelah membaca novel
Kesan saya setelah membaca novel ini
adalah kita harus menjunjung tinggi rasa persabahatan dan belajar untuk
memahami orang lain. Bahasanya yang mudah dipahami membuat novel ini sangat
menarik untuk dibaca.
3. Pesan-pesan
Kita harus bisa belajar memahami dan
memaafkan orang lain, menjungjung tinggi persahabatan dan jangan mudah terhasut
omongan orang lain.
Identitas Buku
1. Judul Buku :
Kupu-Kupu Salju
2. Pengarang :
Felice Cahyadi
3. Desain Cover : Dianing Ratri
4. Penerbit :
PT.Gramedia Pustaka Utama
5. Tahun Terbit : Desember 2010
6. Tebal Buku :
248
7. Nomor ISBN :
978-979-22-6322-0
Daftar Pustaka
Satrasia.blogspot.com
Cahyadi, Felice.2010.Kupu-kupu Salju.Jakarta :
P.T.Elex Media Komputindo
Google.com
Di buat oleh M.Hafiz Anshary